Minggu, 14 Desember 2014

research method



MAKALAH RESERCH METHOD

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Kegiatan Pembelajaran
JUDUL
“ MENULIS INSTRUMENT PENGUMPULAN DATA ”
O
L
E
H
MAIZONA PUTRI (2312.078)
ALFIN SAPUTRA (2312.095)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SJECH M.DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
2014



BAB I
Menulis Instrument Pengumpulan Data
A.    PENGERTIAN
Di dalam membahas variable dan kategorisasi kita telah berlatih megidantifikassikan variable serta menjabarkannya menjadi sub variable, mengarah ke variable tunggal. Dalam pada itu juga telah kita coba untuk menentukan cara bagaimana dapat memperoleh data mengenai variable-variabel tersebut. Di dalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data ini dikenal sebagai metode pengumpulan data.
B.     JENIS-JENIS METODE ATAU INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Apabila kita menyebut jenis metode atau alat instrument pengumpulan data, maka sama saja dengan menyebut nama evaluasi, atau setidaknya hampir seluruhnya sama.
            Secara garis besar, alat evaluasi yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu:
a.       Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Ditinjau dari sasaran atau objek yang akan dievaluasi, maka dibedakan adanya beberapa macam tes dan alat ukur lain.
1.      Tes kepribadian (personality test), yaitu tes yang digunakan untuk mengugkap kepribadian seseoang. Yang diukur bisa berupa self-concept, kemampuan khusus dan sebagainya.
2.      Tes bakat (aptitude test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat seseorang.
3.      Tes inteligensi (intelligent), yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur inteligensinya.
4.      Tes sikap (attitude test) tes yang sering juga disebut dengan istilah skala sikap, yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.
5.      Teknik proyeksi (proyectivetechnique). Istilah ini mulai dipopulerkan oleh L.K. Frank tahun 1939 di dalam bukunya : Projective Methods for the Study of Personality sebagai contoh proyective technique adalah tetesan tinta yang diciptakan oleh Rorschach dan disebut Rorschach Inkblot Technique.
6.      Tes minat (measure of interest), adalah alat untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu.
7.      Tes prestasi (achievement test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Berbeda dengan yang lain-lain ini, tes prestasi diberikan sesudah orang yang dimaksud mempelajari hal-hal sesuai dengan yang akan diteskan. Untuk memahami labih dalam tentang tes prestasi dan bagaimana menyusun tes agar diperoleh alat tes yang baik, dipersilahkan membaca buku-buku evaluasi.
b.      Non-tes (bukan tes)
1.      Angket kuesioner (quetionaire).
Kuesioner adalah  sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.

Macam-macam kuesioner
a.       Dipandang dari cara menjawab, maka ada:
1)      Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
2)      Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
b.      Dipandang dari jawaban yang diberikan ada:
1)      Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab responden tentang dirinya.
2)      Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.
c.       Dipandang dari bentuknya maka ada :
1)      Kuesioner pilihan ganda
2)      Kuesioner isian
3)      Check list, sebuah daftar
4)      Rating scale (skala bertingkat)
d.      Keuntungan kuesioner
1)      Tidak memerlukan hadirnya peneliti
2)      Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden
3)      Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden
4)      Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab
5)      Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
e.       Kelemahan kuesioner
1)      Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali padanya.
2)      Seringkali sukar dicari validitasnya.
3)      Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.
4)      Seringkali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos.
5)      Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan ada yang terlalu lama sehingga terlambat.
Pengumpulan data melalui daftar pertanyaan
Alat lain untuk mengumpulkan data adalah daftar pertanyaan, yang sering disebutkan secara umum dengan nama kuestioner. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuestioner, atau dafar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap. Ini membedakan daftar pertanyaan dengan interview guide. Keterangan-keterangan yang diperoleh dengan mengisi daftar pertanyaan, dapat dilihat dari segi siapa yang mengisi (menulis isian) daftar pertanyaan tersebut.
a.       Isi dari kuestioner / schedule
Kuesioner atau schedule harus mempunyai center perhatian, yaitu masalah yang ini dipecahkan. Tiap pertanyaan harus merupakan bagian dari hipotesa yang ingin diuji. Dalam memperoleh keterangan yang berkisar sekitar massalah yang ingin dipecahkan itu, ,maka secara umum isi dari kuesioner atau schedule, dapat berupa:
1)      Pertanyaan tentang fakta
2)      Pertanyaan tentang pendapat
3)      Pertanyaan tentang persepsi diri
b.      Cara mengungkapkan pertanyaan
Walaupun sukar untuk menentukan suatu aturan yang dapat berlaku umum tentang cara mengungkapkan pertanyaan, beberapa petunjuk penting berkenaan dengan hal di atas, perlu diketahui antara lain:
1)      Perkataan dan kalimat harus sederhana
2)      Pertanyaan sebaiknya khas
3)      Pertanyaan jangan berarti dua (ambigu)
4)      Jangan gunakan yang samar-samar artinya
5)      Pertanyaan yang mengandung sugesti
6)      Pertanyaan presumasi (anggapan)
7)      Pertanyaan yang membuat seseorang malu
8)      Pertanyaan yang membuat ingatan kuat
c.       Membuat kuesioner lebih menarik dan efektif
Tidakkah diharapkan bahwa semua kuestioner yang dikirimkan akan memperoleh response. Pemulangan kuestioner yang telah diisi sebanyak 75-80% saja, sudah dianggap cukup baik dalam tiap penelitian dengan menggunakan cara ini. Walaupun demikian, tidak jarang  93-95% dari kuesioner yang dikirimkan kembali sesudah diisi oleh responden.
d.      Studi pendahuluan dan pre-test
Walau bagaimana baiknya seseorang menyusun daftar pertanyaan atau membuat interview guide, tetapi disana sini masih akan dijumpai juga beberapa kekurangan-kekurangan. Dari itu, sebelum item-item pertanyaan dijadikan pertanyaan final, maka perlu lebih dahulu dijajaki kebaikannya dengan dua cara, yaitu:
1)      Dengan mengadakan studi pendahuluan atau pilot studi,
Dengan mengadakan pretest terhaddap pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat.
2.      Interview
Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
Interview digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variable latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, dan sikap terhadap sesuatu.


3.      Observasi
Seringkali orang mengartikan observasi sebagai suatu aktivitass yang sempit, yakni memeperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata atau dengan(alat indera) lainnya. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan dapat dilakukan melalui penglihatan,penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap.
Observasi terbagi atas dua:
1)      Observasi non sistematis, yang dilakukan oleh pengamat yan tidak menggunakan instrument pengamatan.
2)      Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan.
4.      Skala bertingkat
Rating atau skala bertingkat adalah suatu ukuan subyektif yang dibuat berskala. Rating scale harus diinterprestasikan secara hati-hati karena disamping menghasilkan gambaran yang kasar juga jawaban responden tidak begitu saja mudah dipercaya. Sehubungan dengan ini Bregman dan Siegel mendaftar hal-hal yang mempengaruhi ketidakjujuran jawaban responden, yaitu:
a.       persahabatan,
b.      kecepatan menerka,
c.       cepat memutuskan,
d.      jawaban kesan pertama,
e.       penampilan instrument,
f.       prassangka,
g.      halo effects,
h.      kesalahan pengambilan rata-rata,
i.        kemurahan hati.
5.      Dokumentasi
Sewaktu kita membicarakan studi pendahuluan, telah disinggung pula bahwa sebagai objek yang diperhatikan (ditatap) dalam memperoleh informasi, kita memperhatikan tiga sumber, yaitu tulisan (paper), tempat (place), dan kertas atau orang (people).
Dokumentasi, asal dari kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.
6.      Wawancara
a.       Definisi
     Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan    menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).

     Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk Tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian. Beberapa hal dapat membedakan wawncara dengan percakapan sehari-hari antara lain:
1)      Pewawancara dan responden biasanya belum saling kenal mengenal sebelumnya.
2)      Responden selalu menjawab pertanyaan.
3)      Pewawancara selalu bertanya
4)      Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban, tetapi harus selalu bersifat netral
5)      Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah dibuat sebelumnya. Pertanyaan panduan ini dinamakan interview guide
b.      Wawancara sebagai proses interaksi
Interview merupakan proses interaksi antara pewawancara dan responden. Walaupun bagi pewawancara, proses tersebut adalah suatu bagian dari langkah-langkah dan penelitian, tetapi belum tentu bagi responden, wawancara adalah bagian dari penelitian. Andaikatapun  pewawancara dan responden menganggap bahwa wawancara adalah bagian dari penelitian, tetapi sukses tidaknya pelaksanaan wawancara bergantung sekali dari proses interaksi yang terjadi. Suatu elemen yang paling penting dari proses interaksi yang terjadi adalah wawasan dan pengertian (insight).











PEWAWANCARA
·         Karakteristik sosial
·         Keterampilan melaksanakan wawancara
·         Motivassi
·         Rasa aman
RESPONDEN
·         Karakteristik sosial
·         Kemampuan menangkap pertanyaan
·         Kemampuan
ISI WAWANCARA
·         Peka untuk ditanyakan
·         Sukar untuk ditanyakan
·         Tingkat minat
·         Sumber kekhawatiran
SITUASI WAWANCARA
·         Waktu
·         Tempat
·         Kehadiran orang lain
·         Sikap masyarakat
 














c.       Sasaran isi wawancara
Seperti telah dijelaskan, data yang diperoleh dengan teknik wawancara adalah dengan menanyakan sesuatu kepada responden. Sasaran isi dari pertanyaan atau keterangan yang ingin diperoleh berjenis-jenis banyaknya dan sifatnya, dan sukar dikelompokkan dalam jenis-jenis umum. Tetapi Selltiz (1964)13) mencoba mengelompokkan ini dari keterangan yang ingin diperoleh dengan cara wawancara sebagai berikut:
1)      Sasaran isi untuk memperoleh suatu fakta.
2)      Isi yang mempunyai sasaran untuk memastikan kepercayaan tentang keadaan fakta.
3)      Isi yang mempunyai sasaran untuk memastikan perasaan.
4)      Isi yang mempunyai sasaran untuk menemukan suatu standar kegiatan.
5)      Isi yang mempunyai sasaran untuk mengetahui perilaku seseorang atau perilaku terdahulu.
6)      Isi yang mempunyai sasaran mengetahui alas an-alasan.
Memperoleh dan memastikan fakta
Cara yang paling sering digunakan untuk memperoleh suatu fakta adalah pergi menanyakan kepada orang yang mengetahui tentang fakta tersebut. Fakta-fakta yang selalu ingin diketahui adalah: umur, agama, pendidikan, pendapatan, pekerjaan serta beberapa sifat dari orang-orang yang dekat dengan responden sendiri,  seperti kepercayaan, keinginan, perhatian, dan sebagainya.
d.      Menggali keterangan lebih dalam
Jika keterangan yang diberikan masih bersifat sangat umum, maka perlu digali keterangan tentang hal tersebut secara lebih mendalam. Bahkan dalam banyak hal, jika banyak sekali jawaban “tidak tahu”, peneliti perlu menggali tentang jawaban tentang jawaban “tidak tahu” tersebut, pada akhirnya diperoleh jawaban yang jelas.
e.       Melaksanakan wawancara
Wawancara dilakukan setelah persiapan untuk dimantapkan. Dalam persiapan wawancara, sampel responden, kriteria-kriteria responden, pewawancara, serta interview guide, telah disiapkan dahulu.
Umumnya urutan-urutan prosedur dalam memulai wawancara adalah sebagai berikut:
1)      Menerangkan kegunaan serta tujuan dari penelitian
2)      Menjelaskan mengapa responden terpilih untuk diwawancarai
3)      Menjelasskan institusia atau badan apa yang melaksanakan  penelitian tersebut.
4)      Menerangkan bahwa wawancara tersebut merupakan suatu yang confidensial.
f.       Beberapa kualifikasi pewawancara
1)      Jujur
2)      Berminat
3)      Akurat
4)      Penyesuaian diri
5)      Personalitas dan tempramen
6)      Intelegensia dan pendidikan
C.     PENENTUAN METODE DAN INSTRUMEN
Secara garis besar, pemilihan metode instrumen pengumpulan data di pengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :
1)      Tujuan penelitian
2)      Sampel penelitian
3)      Lokasi
4)      Pelaksana
5)      Biaya dan waktu
6)      Data
D.    PENGADAAN INSTRUMEN
                  Apabila sudah tersedia instrument yang standar, maka peneliti boleh meminjam dan menggunakan untuk mengumpulkan data. Beberapa instrument yang sudah di standarisasikan antaralain : tes inteligensi, tes minat, tes kemampuan dasar ( tes bakat ), tes kepribadian dan beberapa tes prestasi belajar












BAB II
PENUTUP
A.    KESIMPULAN

Menulis instrument penelitian merupakan hal yang sangat penting di lakukan sebagai alat yang kita lakukan dalam penerapan metode penelitian yang kita lakukan karna intrumen itu merupakan alat yang di butuhkan dalam metode penelitian yang kita lakukan seperti tes yang di lakukan ataupun non-test yang termasuk wawancara, pemberian kuesioner, interview, observasi, dokumentasi, dan sebagainya.
Seorang peneliti harus mahir dalam melakukan metode penelitian dan menulis instrument sebagai alat untuk pencapaian tujuan darimetode peneliatian tersebut berdasarkan intrumen – instrument  penelitian yang di sebutkan di atas serta si peneliti di harap memilih instrument yang sesuai terhadap kontek penelitian yang akan di teliti.










DAFTAR KEPUSTAKAAN
1.      Arikunto, suharsimi: Prosedur Prnelitian(Suatu Pendekatan Praktik), Yogyakarta: 1983
2.      Anderson scarvia B, et al: ENCYCLOPEDIA of EDUCATIONAL EVALUATION, London Josy – Bass, 1975
3.      Supranto, J: Metode Riset (Aplikasinya dalam Pemasaran), Jakarta: 1997
4.      Aswarni Sudjud: Pengarah Penelitian, Yogyakarta: 1988
5.      Sekaran, uma: Research Method for Bussiness, John Wiley sons. Inc. 1992